Menjadi modern dengan Zero Waste Lifestyle

Menjadi modern dengan Zero Waste Lifestyle

Gaya hidup tentunya menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam keseharian seseorang, yang tanpa sadar ia lakukan secara rutin, setiap hari sepanjang hidupnya. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi gaya hidup seseorang. Misalnya, jika orang tersebut tinggal di kawasan dengan minim air bersih, ia akan memiliki tendensi untuk menggunakan sumber daya tersebut dengan efektif dan efisien, atau bahkan melakukan daur ulang atas tiap tetes yang digunakannya. Daur ulang dilihat dari aktivitasnya, merupakan sebuah istilah yang sangat erat dengan zero waste lifestyle yang saat ini sangat marak dikampanyekan. Dengan isu lingkungan dan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, terdapat banyak unsur plastik, styrofoam, dan unsur lain yang sulit terurai bermuara di laut hingga ditelan oleh makhluk laut sebelum akhirnya mereka mati. Hal ini tentu bukan merupakan sesuatu yang baik, karena selain dapat mengganggu ekosistem laut, produk yang tidak ramah lingkungan ini juga dapat merusak lingkungan tempat manusia tinggal, hingga lebih jauh lagi turut berkontribusi atas isu perubahan iklim yang menyebabkan es di kutub mencair, banjir bandang yang terjadi di beberapa daerah, topan, serta bencana alam lain yang menyebabkan kerugian dan jatuhnya korban jiwa.

Menelisik pada masa lalu, gaya hidup manusia silam masih bersifat organis atau alami. Kalaupun menghasilkan sampah, limbah tersebut masih berupa sampah alam yang dapat dengan mudah terurai dengan sendirinya. Hal sebaliknya justru terjadi saat ini, pada manusia-manusia ‘modern’ yang hampir dalam segala aktivitasnya selalu menghasillkan limbah tidak ramah lingkungan yang sulit terurai oleh alam. Sampah modern sangat berbeda dengan sampah yang dihasilkan pada masa lalu. Sampah ini banyak mengandung racun berbahaya, yang jika tidak dikelola baik dapat menimbulkan permasalahan dan beragam penyakit bagi manusia. Misalnya saja, terdapat sampah modern yang jika dibakar menimbulkan racun pemicu kanker, cacat pada bayi, hingga autisme.

Atas dasar tersebut, prinsip zero waste hadir dengan tujuan mengembalikan gaya hidup berkesinambungan dan keseimbangan antara aktivitas manusia dengan alam sebagai tempatnya tinggal. Secara umum, gaya hidup ini mencegah munculnya sampah non-organik, pengelompokan sampah berdasarkan karakteristiknya (dapat didaur ulang, organik, dan non-organik), hingga upaya daur ulang dan mengurangi munculnya waste atas aktivitas rutin sehari-hari. Adapun, berikut adalah langkah sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mengarah pada gaya hidup zero waste perlahan-lahan:

1. Reduce: Kurangi penggunaan plastik

Pernahkah Anda mencoba menghitung berapa banyak plastik yang Anda gunakan dalam satu hari? Mulai dari sedotan untuk minum, wadah berbelanja ketika Anda membeli sesuatu, kemasan dari paket pembelian online yang Anda lakukan saat big sale, hingga bungkus permen yang Anda ambil dari institusi perbankan. Plastik, apapun jenisnya, membutuhkan waktu yang panjang untuk benar-benar terurai di muka bumi. Hal ini turut berdampak buruk ketika dalam pengelolaannya tidak terdapat mekanisme daur ulang yang baik, hingga menyebabkan menumpuknya limbah plastik pada satu kawasan, menyebabkan kualitas tanah berkurang, dan tingginya potensi banjir yang menjadi sumber penyakit bagi masyarakat sekitar. Untuk itu, dalam langkah mudahnya, Anda dapat mulai dengan menggunakan peralatan makan dan minum non plastik (bukan sekali pakai) misalnya dari bambu atau stainless steel, penggunaan peralatan make up non plastik yang seringkali lebih terjangkau (terbuat dari bahan-bahan daur ulang), membawa tas belanja dari rumah demi mengurangi penggunaan kantong plastik, serta membawa botol minum dari rumah.

2. Reuse: Jangan langsung dibuang!

• Ketika sedang berbelanja, gunakan produk yang bisa dipakai berulang kali (reusable)

• Mencetak kertas tapi ternyata hasilnya salah? Jangan dibuang! Anda dapat menggunakannya sebagai kertas coretan

• Kurangi penggunaan tisu dan mulai beralih pada kain lap atau sapu tangan

• Gunakan pakaian daur ulang

3. Recycle

Kemampuan mendaur ulang tidak hanya bermanfaat bagi alam, tetapi juga mampu memberikan keuntungan ekonomis bagi Anda yang mampu menangkap peluang ini. Mulai dari aneka lampu, tas, keset, hingga hiasan dinding ala tapestry dapat Anda hasilkan dari berbagai produk daur ulang yang selain memiliki nilai estetis, juga memenuhi karakteristiknya secara fungsional dengan tetap mengutamakan keseimbangan alam.

4. Compost Daily

Hal ini cukup jarang dilakukan, namun terbukti bermanfaat dan mudah untuk dikerjakan. Anda dapat menghasilkan pupuk kompos sendiri hanya dengan mengumpulkan sisa nasi, kulit dan sisa buah-buahan, sayuran, bahkan dedaunan yang jatuh di halaman rumah dengan menggabungkannya dalam satu wadah (misal kapasitas 50 liter) dan dibiarkan bercampur dan terurai secara alami. Setelah beberapa bulan, Anda dapat menggunakan pupuk kompos hasil buatan Anda tersebut untuk meningkatkan kualitas tanah dari halaman Anda.

Hidup tanpa sama sekali sampah memang sulit untuk dilakukan ketika pola hidup kita begitu sesak dengan penggunaan limbah plastik. Namun, lebih dari sekadar berhemat, gaya hidup menuju zero waste ini menjadi sangat penting dilakukan guna mempertahankan alam tempat tinggal anak-cucu kita kelak. Juga sudah banyak toko-toko online Indonesia yang memfasilitasi gerakan zero waste ini, seperti cleanomic, zerowaste.id, dan waste4change. Tidak sulit untuk melakukannya, selama Anda punya komitmen yang tinggi dan konsisten, tentu kebiasaan-kebiasaan kecil ini akan menjadi pola hidup yang menular hingga menjadikannya sebuah identitas dari manusia modern masa kini.

Photo: Pinterest

Lihat Lebih